SELAMAT DATANG DI BLOG " GANESA SCOUT " UPTD SMP NEGERI 1 GAMPENGREJO KEDIRI

Gambar Scout

Gambar Scout

Jumat, 27 Februari 2015

Himne Pramuka ( Satya Dharma Pramuka Indonesia )

Lagu Himne Gerakan Pramuka diatur dalam ART Gerakan Pramuka, yaitu
Lampiran Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 086 Tahun 2005,
tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Pasal 116, berbunyi :
Himne Gerakan Pramuka adalah lagu Satyadarma Pramuka karangan Husein Mutahar
yang syair lagunya berbunyi :

" Kami Pramuka Indonesia, manusia Pancasila
Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia tanah airku, Kami jadi pandumu "

Dalam lagu Hymne Pramuka terdapat Motto gerakan Pramuka yaitu :
" satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan " 

Penciptanya yakni :
M. Husein Mutahar 
Lahir di  Semarang, Jawa Tengah, 5 Agustus 1916
Meninggal di Jakarta, 9 Juni 2004 pada umur 87 tahun)
Lebih  dikenal dengan nama H. Mutahar, adalah seorang komponis musik Indonesia, terutama untuk kategori lagu kebangsaan dan anak-anak.
Beliau aktif dalam kegiatan kepanduan. Ia adalah salah seorang tokoh utama Pandu Rakyat Indonesia gerakan kepanduan independen yang berhaluan nasionalis. Ia juga dikenal anti-komunis. Ketika seluruh gerakan kepanduan dilebur menjadi Gerakan Pramuka, Mutahar juga menjadi tokoh di dalamnya. Namanya juga terkait dalammendirikan dan membina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), tim yang beranggotakan pelajar dari berbagai penjuru Indonesia yang bertugas mengibarkan Bendera Pusaka dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI.

DEWAN PENGGALANG




Pasukan Penggalang atau sering hanya disebut pasukan adalah satuan organik dalam Gerakan Pramuka yang terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka Penggalang. Pasukan Penggalang dibagi dalam 4 regu yang masing-masing regu terdiri atas 5 - 10 orang Pramuka Penggalang.
Gerakan Pramuka menghimpun anggotanya dalam satuan dan kwartir. Satuan terdepan dalam pembinaan peserta didik adalah Gugusdepan. Dalam Gugusdepan yang lengkap terdapat Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega. Pasukan Penggalang merupakan tempat pembinaan Pramuka berusia 11 sampai 15 tahun yang disebut Pramuka Penggalang.
Pembentukan pasukan ini bertujuan untuk memudahkan penghimpunan, pengelolaan, penggerakan dan pengarahan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan Pramuka Penggalang untuk mencapai tujuannya.

Ketentuan umum

  • Pasukan terdiri dari paling banyak 40 orang Pramuka Penggalang.
  • Pasukan Penggalang putra terpisah dengan pasukan Penggalang putri.
  • Pasukan terdiri dari satuan-satuan kecil yang dinamakan “Regu” yang masing-masing terdiri dari 5 sampai 10 orang Pramuka Penggalang.
  • Pembentukan regu dilakukan oleh Pramuka Penggalang sendiri, dan bila diperlukan dapat dibantu oleh para Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang.
  • Tiap regu memakai nama yang dipilih sendiri, yaitu untuk regu putra digunakan nama hewan dan regu putri nama tumbuh-tumbuhan atau bunga.
  • Tiap regu ditandai dengan bendera regu bergambar sesuai dengan nama-nama regu.

Kepemimpinan

  • Pasukan dipimpin oleh seorang Pembina Penggalang dibantu dua orang Pembantu Pembina. Pembina Penggalang sedikitnya berusia 23 tahun sedang Pembantu Pembina sedikitnya berusia 21 tahun.
  • Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang putra harus dijabat oleh pria sedang Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang putri harus dijabat oleh Wanita.
  • Untuk membantu Pemimpin Regu ditunjuk seorang Wakil Pemimpin Regu di antara anggota regu.
  • Diharapkan para Pembina atau Pembantu Pembina agar membiasakan menyebutkan Pinru dengan sebutan Pemimpin Regu bukan Ketua Regu.
  • Oleh dan dari para Pemimpin Regu dipilih seorang untuk melaksanakan tugas di tingkat pasukan yang disebut Pemimpin Regu Utama dipanggil Pratama.

Dewan Penggalang

Untuk pendidikan kepemimpinan para Pramuka Penggalang, diadakan Dewan Pasukan Penggalang, yang disingkat Dewan Penggalang. Dewan Penggalang beranggotakan:
  • Para Pemimpin Regu (Pinru).
  • Wakil Pemimpin Regu (Wapinru).
  • Pemimpin Regu Utama.
  • Pembina Penggalang.
  • Para Pembantu Pembina.
Kegiatan, kewenangan, tugas dan mekanisme Dewan Penggalang antara lain:
  • Dewan Penggalang mengadakan rapat minimal sebulan sekali.
  • Ketua Dewan Penggalang adalah Pratama, sedangkan jabatan Penulis/Sekretaris dan Bendahara Dewan Penggalang dipegang oleh anggota Dewan Penggalang yang dipilih melalui musyawarah.
  • Dewan Penggalang bertugas mengurus dan mengatur kegiatan Pasukan Penggalang dan menjalankan keputusan yang diambil oleh Dewan Penggalang.
  • Dalam rapat Dewan Penggalang, Pembina dan Pembantu Pembina bertindak sebagai penasehat, pengarah, pembimbing serta mempunyai hak mengambil keputusan terakhir.

Dewan Kehormatan

Untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab para Pramuka Penggalang diadakan Dewan Kehormatan Pasukan Penggalang yang terdiri atas:
  • Para Pemimpin Regu (Pinru).
  • Pemimpin Regu Utama (Pratama)
  • Pembina.
  • Para Pembantu Pembina.
Kegiatan, kewenangan, tugas dan mekanisme Dewan Penggalang antara lain:
  • Dewan Kehormatan Penggalang bersidang dalam hal terjadi peristiwa yang menyangkut tugas Dewan Kehormatan Penggalang.
  • Hasil putusan siding dilaporkan kepada Pembina Gugusdepan.
  • Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Penggalang adalah Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang, sedang Sekretaris Dewan adalah salah seorang Pemimpin Regu.
  • Dewan Kehormatan Penggalang berkewajiban untuk menentukan :
    • Pelantikan, pemberian TKK, tanda penghargaan dan lain-lain kepada Pramuka Penggalang yang berjasa atau berprestasi.
    • Pelantikan Pemimpin dan Wakil Pemimpin Regu serta Pratama.
    • Tindakan terhadap pelanggaran kode kehormatan.
    • Rehabilitasi anggota Pasukan Penggalang.
    • Anggota yang dianggap melanggar sebelum diambil tindakan diberi kesempatan untuk membela diri dalam rapat Dewan Kehormatan.

Referensi

  • SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No: 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi Gerakan Pramuka.

SEMAPHORE

Semaphore adalah semboyan komunikasi jarak jauh dengan menggunakan bendera
Yang berukuran 45X 45 cm dan warna bendera harus kontras atau mncolok agar muda dilihat dari jarak yang jauh.tongkot bendera yang digunakan biasa berukuran panjang 50-55 cm.
• Cara mengirim berita dengan mengunakan bendera semaphore :
  1.   Kirim tanda perhatian (berulang kali U/R
  2.   Jika penerima sudah siap kirimkan huruf K
  3.   Jika berita diterima dengan baik kirim huruf C
  4.   Berita terakhir minta diulangi IMI
  5.   Salah mengirim berita E 8kali
  6.   Berita selesai A,R
  7.   Tunggu belum siap Q
  8.   Geser kekanan M.K
  9.   Geser kekiri M.L 

Kamis, 26 Februari 2015

Senin, 23 Februari 2015

TANDA PENGENAL PRAMUKA

1. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
Macamnya : Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda WOSM.
2. Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya : Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.
3. Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya : Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung, pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
4. Tanda Kecakapan
Yaitu, suatu tanda untuk menunjukan kecakapan sesama anggota pramuka.
ü Tanda Kecakapan Umum (TKU);
a. Siaga Mula – Bantu – Tata
b. Penggalang Ramu – Rakit – Terap
c. Penegak Bantara – Laksana
d. Pandega Pandega

ü Tanda Kecakapan Khusus (TKK);
Yaitu tanda yang menunjukan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, atau keahlian pramuka dalam bidang-bidang yang khusus atau tertentu.

Penggolongan TKK ;
No Warna Dasar Bidang
1 Merah Patriotisme dan Seni Budaya.Contoh : TKK Melukis, TKK Seni Merangkai Bunga, TKK Menata Meja Makanan,
TKK Menyanyi, dsb.
2 Kuning Agama, Mental dan Moral.Contoh : TKK Qori (Mengaji), TKK Muadzin, TKK Shalat, TKK Menabung, dsb.
3 Hijau Keterampilan dan Pembangunan.Contoh : TKK Beternak, TKK Kolektor Benda/ Prangko, Mata Uang, TKK
Pengendara Sepeda, TKK Menembak, TKK Fotografi, TKK Berkebun, dsb.
4 Putih Ketangkasan dan Kesehatan.Contoh : TKK Berenang, TKK Gerak Jalan, TKK Pengamat, dsb.
5 Biru Sosial, Kemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan
Hidup.Contoh : TKK Juru Bahasa, TKK Pengaman Kampung, TKK Pemandu Wisata, dsb.
Berdasakan Tingakatannya TKK Dapat Dibagi Menjadi 3 Macam :
Purwa (bentuk dasar bulat).
Madya (bentuk dasar Segi empat).
Utama (bentuk dasar sgi lima).
Contoh TKK :
10 TKK Wajib :
TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
TKK Pengatur Rumah
TKK Pengamat
TKK Juru Masak.
TKK Berkemah.
TKK Penabung.
TKK Penjahit.
TKK Juru Kebun
TKK Pengaman Kampung
TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain.
Catatan: Untuk Penggalang warna bingkai merah, sedangkan untuk Penegak dan Pandega warna bingkai kuning. Untuk Siaga hanya ada satu jenis TKK, yaitu berbentuk segitiga dengan warna bingkai hijau.
5. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya :
Peserta didik : Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan.
Orang dewasa : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana

Sabtu, 21 Februari 2015

ADA APA DENGAN TANGGAL 22 FEBRUARI ?

Sejarah Baden Powell yang menjadi Bapak Pramuka Sedunia (Chief Scout of the World) tidak bisa dipisahkan dari sejarah kepramukaan di dunia dan di Indonesia. Selain sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia, pengalaman Lord Robert Baden Powell lah yang mendasari pembinaan remaja di Inggris yang kemudian berkembang dan diadaptasi sebagai sistem pendidikan kepramukaan di seluruh dunia.
Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir di Paddington, London pada 22 Februari 185. Nama kecilnya Robert Stephenson Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell yang merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di Universitas Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth. Ayah Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat Stephenson masih berusia 3 tahun.
Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson mendapatkan pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu kakak-kakaknya. Peran ibu bagi Baden Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan kalimat, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”

Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu sehingga banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun pandai bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah, mengarang, dan menggambar.

Baden Powell
Baden Powell

Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson (Baden Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris. Beliau sering ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th Hussars di India (1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan Dragoon V (1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896, memimpin The Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).

Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu diantaranya:
  1. Saat menjadi pembantu Letnan pada 13th Hussars yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
  2. Bersama The Mafeking Cadet Corp, mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, meskipun dikepung bangsa Boer selama 127 hari dalam kondisi kekurangan makan. Padahal The Mafeking Cadet Corp hanyalah pasukan pembawa pesan yang tidak berpengalaman menghadapi musuh.
  3. Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival dengan Raja Dinizulu di Afrika Selatan.
Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to Scouting' pada tahun 1899. Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi tentara muda Inggris dalam melaksanakan tugas penyelidik. Buku ini kemudian terjual laris di Inggris. Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh para guru dan organisasi pemuda.
Baden Powell
Baden Powell bersama pramuka
Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di Inggris) Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan. Untuk menguji ide-ide barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting for Boys' yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.
Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada pengembangan pendidikan kepramukaan. 
Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di atas kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian menikah pada tanggal 31 Oktober 1912. Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell), dan Betty Clay (Betty Baden-Powell).
Baden Powell bersama istrinya, Olave Soames
Baden Powell bersama istrinya, Olave Soames
Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 Baden Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri.
Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Pun Baden Powell aktif menulis berbagai buku baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang lainnya. Beberapa buku tentang kepramukaan yang ditulisnya antara lain, Scouting for Boys (1908), The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-Powell; 1912), The Wolf Cub's Handbook (1916), Aids To Scoutmastership (1919), Rovering to Success (1922), Scouting Round the World (1935) dll.
Itulah kisah atau sejarah Baden Powell, Sang Bapak Pramuka Sedunia yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah kepramukaan dunia maupun di Indonesia. Tentang Sejarah Perkambangan Pramuka Dunia, Sejarah Perkembangan Pramuka di Indonesia, dan Daftar Lengkap Buku Karya Baden Powell akan ditulis dalam lain kesempatan.

Kamis, 19 Februari 2015

SEMANGAT DI WALL CLIMBING FPTI KOTA KEDIRI

           Pengkot Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Kediri kembali menggelar Sirkuit Panjat Tebing se-Kota / Kabupaten Kediri. Even tersebut sekaligus digelar sebagai persiapan untuk menghadapi Porprov di Banyuwangi nantinya.
             Sirkuit Panjat Tebing ini digelar sejak Sabtu (14/2) lalu. "Ada 70 peserta yang ikut dalam even ini, " ungkap Sri Wibowo, Ketua Pengkot FPTI Kota Kediri. Sri Wibowo menjelaskan dalam even kali ini ada dua kelompok atau kelas yang dipertandingkan yakni speader kid dan umum.
             Khusus untuk speader kid, pihaknya sengaja menggelarnya sekaligus untuk mencari bibit-bibit potensial yang bisa diproyeksikan atau dibina untuk menjadi atlet FPTI. Pasalnya selama ini cukup banyak anak - anak yang berminat akan olahraga panjat tebing. " Dengan even seperti ini, akan mampu mengasah dan melatih keberanian mereka dalam bertanding," terangya.
         Sementara untuk kategori umum, Sri Wibowo mengatakan even itu bisa menjadi ajang pemanasan bagi para atletnya yang bakal diterjunkan di Porprov Banyuwangi nanti.
             Untuk itu Gugus Depan 12.105-106 UPTD SMP Negeri 1 Gampengrejo mengirimkan 2 orang peserta Sirkuit Panjat Tebing tersebut untuk melatih kedisiplinan, keberanian dan rasa tanggung jawab untuk menjadi juara kepada peserta didik / anggota pramuka gugus depan 12.105-106. 
Adapun perwakilan Gugus Depan yang dikirim oleh Gugus Depan adalah :
1. Rio Prasetya Kelas VIII A ( Lead Speader Kid SD/SMP Putra ).
2. Ike Yuliatus Solikah Kelas IX C ( Lead Speader Kid  SD/SMP Putri ).

Kedua perwakilan tersebut berhasil memperoleh juara III Kategori Lead Speader Kid  SD / SMP Putra dan Putri. Hal ini sangat membaggakan bagi kedua perserta dan juga sekolah karena dapat membawa nama baik gugus depan / sekolah.



Senin, 02 Februari 2015

AWAS DB MENGANCAM KITA


Ribuan warga di Jawa Timur terus berjatuhan akibat serangan demam berdarah (DB). Bahkan, kalau kemarin hanya 11 daerah yang berstatus kejadian luar biasa (KLB) kini berkembang menjadi 15 daerah.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr. Harsono mengatakan, empat daerah baru yang menyatakan KLB DB adalah Magetan, Ponorogo, Lamongan, dan Kota Mojokerto.

Sebelumnya 11 daerah yang sudah terlebih dahulu KLB demam berdarah adalah Sumenep, Jombang, Trenggalek, Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto, Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Pamekasan dan Kota Madiun.

“ Dengan terus meluasnya sebaran penyakit demam berdarah ini, masyarakat harus lebih meningkatkan kewaspadaan”.

Dengan masuknya Kabupaten Kediri sebagai salahsatu daerah KLB Demam Berdarah maka Bupati Kediri mengeluarkan Intruksi melalui surat nomor 1 Tahun 2007 tentang pelaksanaan Gerakan Masyarakat Brantas dan Basmi ( GEMAS BEBAS ) Nyamuk dan DBD di wilayah Kabupaten Kediri.

Melalui surat Camat Gampengrejo nomor 443.42/29/418.91/2015 perihal Pelaksanaan GEMAS BEBAS NYAMUK DBD yang disampaikan kepada seluruh Kepala Desa, Ka. Dinas Instansi, Kepala Sekolah, Pimpinan Perusahaan, Pengasuh Ponpes seKecamatan Gampengrejo untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit Demam Bedarah Dengue (DBD) dengan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
  1.  Melaksanakan dan membudayakan kegiatan Gerakan Masyarakat Brantas dan Basmi                 ( GEMAS BEBAS) Nyamuk dan DBD berupa PSN dengan 3 M Plus ( Menguras, Menutup, Mengubur Plus Abatisasi, Ikanisasi dan Pemakaian Obat Nyamuk ).
  2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanggulangan penyakit Demam Berdarah.
  3. Pelaksanaan Gemas Bebas Nyamuk dan DBD setiap hari JUM’AT diawali dengan isyarat bunyi kentongan atau lonceng atau isyarat lain yang ada dilokasi masing-masing.
  4. TIM PSN Kabupaten Kediri akan melakukan pemantauan pelaksanaan “ GEMAS BEBAS” ini di semua Kecamatan dan beberapa desa terpilih se Kabupaten Kediri.


Dengan adanya surat edaran tersebut maka UPTD SMP Negeri 1 Gampengrejo Kediri sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri telah melaksanakan kegiatan – kegiatan tersebut setiap hari JUM’AT BERSIH yang dilaksanakan pada Jum’at ke 2 dan 4 setiap bulannya. Selain dilaksanakan pada setiap JUM’AT BERSIH kegiatan tersebut telah dilaksanakan oleh siswa yang tergabung dalam  Kelompok Kerja ( POKJA ) Bersih Lingkungan dan Kelompok Kerja ( POKJA ) Bersih Kamar Mandi Siswa / Guru yang didampingi atau dipantau oleh guru pendamping atau pembina pokja.

Untuk menindaklanjuti surat edaran Camat Gampengrejo tersebut pada hari Jum’at tanggal 23 Januari 2015 melaksanakan kegiatan bersih lingkungan yang dipimpin langsung oleh Kepala UPTD SMP Negeri 1 Gampengrejo Kabupaten Kediri Bapak SUDARNO, S.Pd. MM. dan diikuti oleh seluruh warga sekolah baik siswa, guru dan karyawan. Adapun sasaran bersih lingkungan adalah taman sekolah / kelas, kolam ikan, kamar mandi siswa / guru, dan kelas masing – masing.


Dengan kegiatan tersebut diharapkan penyebaran nyamuk DBD dapat diminimalisir baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Untuk siswa diharapkan dapat menerapkan hidup bersih dan sehat dilingkungan rumah maupun masyarakat yang akhirnya dapat memberikan sumbangsih bagi masyarakat sekitarnya.

Minggu, 01 Februari 2015

LATIHAN GABUNGAN GUDEP UPTD SMPN 1 GAMPENGREJO & UPTD SMPN 1 PAGU

Dalam rangka meningkatkan kreatifitas dan kerjasama antar anggota pramuka maka Gugus Depan UPTD SMP Negeri 1 Gampengrejo berlatih bersama ( Labersa ) dengan UPTD SMP Negeri 1 Pagu pada hari Minggu, 15 Januari 2014 di Lokasi Wisata Bendung Gerak Waru Turi dengan diisi ketrampilan baris - berbaris dan mengenal lingkungan serta jenis - jenis tanaman disekitar lokasi kegiatan.
Diharapkan dengan kegiatan bersama ini anggota pramuka dapat menerapkan kerjasama antar sesama manusia khususnya anggota pramuka dan mampu memelihara lingkungan demi kelestarian lingkungan sekitar maupun kelestarian alam pada umumnya.

KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
    a.    Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
    b.    Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain 
    c.    Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat
2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
    a.    Berhenti bernafas
    b.    Pendarahan parah
    c.    Shok
    d.    Patah tulang

3. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.

MATERI POKOK
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar
    belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk        
    menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
    Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut:
    a. Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
    b. Rahang ditarik sampai mulut terbuka
    c. Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet
        hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban
        rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
    d. Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
        1. Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
        2. Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit

b. P3K bagi korban Sengatan Listrik
  1. Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
  2. Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
  3. Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang

c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
  1. Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
  2. Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
  3. Pada semua kasusapendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang palingamenyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.

d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
  1. Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
  2. Tanda-tanda Shok
           a. Denyut nadi cepat tapi lemah
           b. Merasa lemas
           c. Muka pucat
           d. Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
           e. Merasa haus
           f.  Merasa mual
           g. Nafas tidak teratur
           h. Tekanan darah sangat rendah

    3.  Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
         a. Menghentikan pendarahan
         b. Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
         c. Memberi nafas buatan
         d. Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan

    4. Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
          a. Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan    
              tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat 
              ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
           b.Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
           c.Usahakan pasien tidak melihat lukanya
           d.Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi 
               larutan shok  yang terdiri dari : - 1 sendok teh garam dapur - ½ sendok teh tepung soda kue -                4-5 gelas air - dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh 
           e.Perlakukan pasien dengan lemah lembut
           f. Cepat-cepat panggil dokter

TALI TEMALI

  1. Simpul ujung tali Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
  2. Simpul mati Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
  3. Simpul anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
  4. Simpul anyam berganda Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
  5. Simpul erat Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
  6. Simpul kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
  7. Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
  8. Simpul penarik untuk menarik benda yang cukup besar
  9. Simpul laso

Macam Ikatan dan Kegunaannya
  1. Ikatan pangkal Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu akan tetapi ikatan pangkal ini dapat jugadigunakan untuk memulai suatu ikatan.
  2. Ikatan tiang Gunanya mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnyauntuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
  3. Ikatan jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk tambat Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali.
  4. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
  5. Ikatan tarik Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada kemudian mudah untukmembukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon, dsb

PERMAINAN DALAM PRAMUKA

1. REBUT DAN RAMPAS
    Peralatan             : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak
    Jumlah pemain     : bebas
    Waktu                  : 10 menit
    Tujuan                 : Melatih kecekatan & Melatih kesetiakawanan
    Unsur hiburan
  • Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak antar anak dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau “kanan”. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan.

2. PETANI DAN PENCURI
    Peralatan               : Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain atau agar kelihatan
                                   sungguhan , sebuah apel.
    Jumlah pemain       : bebas
    Waktu                   : 8-10 menit      
    Tujuan                   : Melatih kecepatan
     Unsur hiburan

  • Anak-anak membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar  ruangan. Selagi ia diluar, seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi datang dan berjalan diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan mencuri benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda tersebut. Pencuri itu harus lari keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilih petani baru..
3.  ARUNG  JERAM
     Tujuan :
      a. Kerja sama tim.
      b. Kekompakan regu.
      c. Yang kuat membantu yang lemah.
      d. Menetapkan bersama trategi manajemen secara tepat.
      e. Menempatkan diri saat bertindak/ menjalankan tugas.
Alat :
a. Tali besar ( diameter 4-5 cm/ seukuran tali Perahu ).( panjang tali sesuaikan dengan anggota regu yang
    bermain. )
b. Kedua ujung tali di ikat dengan kuat.

Pelaksanan :
a. Semua anggota regu duduk melingkar dengan kedua kaki menjulur (selonjor) ke dalam lingkaran.
b. Tiap anggota regu kedua tangannya memegang tali, jarak antar anggota regu 0,5 – 1 meter. Jarak semakin
    rapat semakin baik.

Peraturan :
a. Semua anggota regu berupaya untuk berdiri secara bersama-sama.
b. Saat mencoba berdiri, kedua kaki/ lutut tidak boleh ditekuk ( Tetap Lurus )
c. Setelah dapat berdiri bersama, kemudian berupaya duduk bersama kembali.
d. Diupayakan jangan ada peserta yang terjatuh.
4. STICK GOYANG
Tujuan :
a. Menjalin Kerja sama dan toleransi antar anggota.
b. Belajar saat menerima dan kapan harus memberikan kesempatan kepada yang lain.
c. Berlatih menghadapi segala rintangan atas asas kebersamaan.
Alat :
a. Tali Pramuka/ boleh rafia. Sejumlah peserta.
b. Tongkat/ Balok/ papan kayu/ Bambu . Panjang ( 2- 3 meter ) Diameter bebas.
c. Aneka Halang rintang.
Pelaksanaan :
a. Tiap anggota regu berhak memegangi utas tali . boleh sebelah kanan atau kiri
b. Ditengah tarikan utas tali, diletakkan balok/ bambu dengan tali dalam kondisi kencang.
c. Regu Menempuh suatu perjalanan penuh rintangan dengan jarak bebas.
d. Regu dengan waktu tempuh tercepat dan balok/ bambu tidak pernah jatuh itulah yang terbaik
e. Rintangan dapat dibuat sedemikian rupa, sehingga perjalanan membawa balok/ bambu nampak penuh tantangan. ( Melebar, menyempit, lompat, naik dan turun)
5.       BAUT BARISAN
Tujuan :
Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok).
b. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
  1. Kedua keompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu :tinggi badan, panjang rambut, usia dst.
  2. Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus jongkok.
  3. Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.
  4. Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat ( bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).
c. Sebelum pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.

6.       BERCERMIN
Latihan yang menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap dalam menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.
Prosedur :
 a. Setiap peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke atas dalam jarak kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak pasangannya, layaknya sebuah cermin, demikian bergantian sesuai dengan keinginan mereka.
b. Untuk putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya bersentuhan dengan lembut.
c. Pada putaran ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan menuntun  mengikuti bergantian.
Bahan diskusi :
1. Apa bedanya antara ketiga pengalaman tadi ?
2. Bagaimana perasaan anda pada setiap latihan menuntun dan mengikuti tadi ?
3. Adakah persamaan yang anda temukan dalam hal menuntun dan mengikuti dengan kenyataan sehari-hari?

RENCANA KEGIATAN LATIHAN GUGUS DEPAN

Dalam rangka melaksanakan dan menindaklanjuti program kerja gugus depan, maka gugus depan 12.105-106 UPTD SMP Negeri 1 Gampengrejo perlu membuat Rencana Kegiatan Latihan Mingguan sesuai dengan tingkatan anggota, baik Ramu, Rakit dan Terap. Kegiatan tersebut dapat didapat dialamat di bawah ini :
http://www.4shared.com/office/V1GXRmO8ce/GALANG_RAMU.html?
http://www.4shared.com/office/qI8RXZgUce/Galang_RAKIT.html?
http://www.4shared.com/office/Xwm_zNlOba/Galang_TERAP.html?


SARANA INFORMASI

Blogger terbaru UPTD SMP Negeri 1 Gampengrejo sebagai sarana informasi kegiatan Kepramukaan di Gugus Depan 12.105-106 UPTD SMP Negeri 1 Gampengrejo Kediri,.