SELAMAT DATANG DI BLOG " GANESA SCOUT " UPTD SMP NEGERI 1 GAMPENGREJO KEDIRI

Gambar Scout

Gambar Scout

Jumat, 04 Desember 2015

RENCANA MODEL KAOS TERBARU

MODEL KAOS TERBARU
GANESA


TAMPAK DEPAN

TAMPAK BELAKANG
Jenis Kain Raglan Combed 20s
Warna Biru Turkis - Hitam
Harga Rp. 80.000,-

Kamis, 03 Desember 2015

SELAMAT DAN SUKSES

Foto Bersama dengan Ka Kwarcab Kabupaten Kediri
Segenap Keluarga Besar Gugus Depan 12.105-106 UPTD SMP Negeri 1 Gampengrejo mengucapkan Selamat dan Sukses atas dikukuhkannya Jajaran Majelis Pembimbing Kwartir Ranting , Pengurus Kwartir Ranting dan Badan Pemeriksa Keuangan Kwartir Ranting Gampengrejo masa bakti 2015 - 2018 pada tanggal 2 Desember 2015 oleh Ketua Kwartir Cabang Kabupaten Kediri Drs. H. Masykuri, MM di pendopo Kecamatan Gampengrejo. Diharapkan dengan telah dilantiknya Mabiran, Andalan Ranting dan Badan Pemeriksa Keuangan Kwartir Ranting dapat memberikan angin segar terhadap kemajuan dan prestasi gerakan pramuka khususnya di wilayah Kwartir Ranting Gampengrejo Kabupaten Kediri.
Ka Kwarcab Kediri Drs. H. Masykuri, MM membacakan kata - kata pelantikan


Berdasarkan Lampiran SK Kwartir Cabang Kabupaten Kediri Nomor 23 Tahun 2015
tentang Pengurus Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Gampengrejo masa bakti 2015 - 2018

SUSUNAN PENGURUS KWARTIR RANTING
GERAKAN PRAMUKA GAMPENGREJO
MASA BAKTI 2015 - 2018

1. Ketua            : JAWARI, S.Pd.
2. Wakil Ketua  : JUNARSO, S.Pd. MM. M.Pd.
3. Sekretaris      : DODI NURCAHYO
4. Bendahara     : RETNO ASRI, S.Pd.
                            SURATINI, S.Pd.
5. Andalan Ranting          1. MALIK SUPRAYOGI, S.Pd.
    Urusan Pembinaan       2. SASMITO, S.Pd.
    Siaga Putra  
6. Andalan Ranting          1. KANESTRI, S.Pd.
    Urusan Pembinaan       2. SIH LUMINTU, S.Pd.
    Siaga Putri 
7. Andalan Ranting          1. TRIMO, S.Pd.
    Urusan Pembinaan       2. BAMBANG SASMITO HADI, S.Pd.
    Penggalang Putra 
8. Andalan Ranting          1. ANIK WIDAYATI, S.Pd.
    Urusan Pembinaan       2. RETNO SUSILOWATI, S.Pd.
    Penggalang Putri
9. Andalan Ranting           BAMBANG SASMITO HADI, S.Pd.
    Urusan Pembinaan 
    Penegak dan Pandega
    Putra  
10. Andalan Ranting         PRIKATEMI, S.Pd.
      Urusan Pembinaan 
      Penegak dan Pandega 
      Putri
11. Andalan Ranting         1. SUGIYONO, S.Pd.
      Urusan Binawasa        2. Dra. NIKAYAH
12. Andalan Ranting         1. SOFANA BUDI WIDODO, S.Pd.
      Urusan Pengabdian     2. TRI SUSILOWATI, S.Pd.
      Masyarakat dan Humas
13. Andalan Ranting         1. EDI GUNAWAN
      Urusan Kerohanian     2. SUJOKO, S.Th.
14. Andalan Ranting         ESTUTIK, S.Pd. M.Pd.
      Urusan Keuangan,
      Usaha, Dana Sarana,
      Prasarana 
15. Pembantu Andalan      SUKARMIN, S.Pd.
      Ranting

Rabu, 28 Oktober 2015

PERKEMAHAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU




I.           PENDAHULUAN
Dalam rangka melaksanakan program kerja tahun 2015/2016 serta membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai – nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Serta mewujudkan visi dan misi Gerakan Pramuka Tahun 2014 – 2019.
Dalam mewujudkan Visi Gerakan Pramuka menjadi pilihan utama bagi pembentukan karakter kaum muda dan misi Gerakan Pramuka menjadikan kaum muda indonesia sebagai warga negara yang bertanggung jawab, serta calon pemimpin bangsa yang tangguh dan dapat menerapkan satya dan darma pramuka, maka Gugus Depan yang merupakan jajaran paling terdepan akan melaksanakan kegiatan Perkemahan Sabtu Malam Minggu Penerimaan Anggota Baru serta Gladian Pemimpin Regu sebagai sarana memberikan kegiatan yang sesuai tujuan, visi dan misi Gerakan Pramuka yang dikemas dengan kegiatan yang menarik bagi peserta didik.

II.         DASAR
1.       Undang – Undang Kepramukaan Pasal 4 No. 12 Tahun 2010 ( Tujuan Gerakan Pramuka )
2.       AD / ART Gerakan Pramuka
3.       Hasil Musyawarah Dewan Pembina Gugus Depan

III.       TUJUAN
Mewujudkan dan membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai – nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Serta mewujudkan visi dan misi Gerakan Pramuka Tahun 2014 – 2019.

IV.      MOTTO / TEMA KEGIATAN
SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN “.
Pramuka Garda Terdepan Pelaku Perubahan dalam Pembentukan Karakter Kaum Muda.


V.        TANGGAL PELAKSANAAN
Hari                     : Sabtu Malam Minggu
Tangga               : 31 Oktober s/d 1 November 2015




VI.      KEPANITIAAN
Pelindung         : SUDARNO, S.Pd. M.M. ( Selaku Kamabigus )
Ketua              : WIWIEK ERLINAWATI, S.Pd.
Wakil               : BIBIT, S.Pd.
Sekretaris        : DODI NURCAHYO
Bendahara       : YUSNIA KHARISMA, S.Pd.
SEKSI – SEKSI
1.       Sie Kegiatan          IRFAN RIZKY MAULANA
  BAYU SETIAWAN
  DEWAN KERJA
2.       Sie Pentas Seni      SUDIBYO DWIJO PUTRO
  BAYU SETIAWAN
  IKE YULIATUS S.
  DEWAN KERJA
3.       Sie Perlengkapan   RAHMAT NUR CAHYA
  YULIANTO EKO PRASETYO
  DEWAN KERJA
4.       Sie Rohani             IMAM MUSTOFA
  KHUSNUL MUNTOHAROH
  DEWAN KERJA
5.       Sie Keamanan       TRI BAGUS
  JUNIFAR
  YULIANTO EKO PRASETYO
  DEWAN KERJA
6.       Sie Konsumsi         YUSNIA KARISMA, S.Pd.
  WIWIN
  FRINDA

Senin, 21 September 2015

KEPEDULIAN LINGKUNGAN




Hidup bersih, sehat, bahagia dan sejahtera lahir batin adalah dambaan setiap  orang. Hidup berkecukupan materi bukan jaminan bagi seseorang bisa hidup sehat dan bahagia. Mereka yang kurang dari sisi materi juga bisa menikmati hidup sehat dan bahagia. Sebab, kesehatan terkait erat dengan perilaku atau budaya. Perubahan perilaku atau budaya membutuhkan edukasi yang terus-menerus. Dalam hal ini sikap kepedulian lingkungan harus dipupuk terus menerus supaya nantinya menjadi manusia yang mempunyai kepedulian lingkungan yang tinggi sehingga tidak lagi terjadi kerusakan lingkungan akibat ulah manusia di kemudian hari.
Selama ini anggapan hidup bersih dan sehat adalah tanggung jawab dokter atau bidang kesehatan. Padahal anggapan seperti itu tidak dibenarkan, karena hidup bersih dan sehat adalah hak dan kewajiban semua orang. Ketika sikap manusia mengenai lingkungan dan dampak dari kegiatan manusia sangat tidak terurus dan terpikirkan, saat lingkungan rusak dan ekosistem hancur maka keseimbangan antara kehidupan dengan kehidupan lainnya akan berubah, hal ini memberikan dampak negatif bagi setiap makhluk hidup yang ada disekitarnya. Maka dengan demikian dibutuhkan sikap peduli terhadap lingkungan. Dengan adanya sikap peduli terhadap lingkungan akan menjadikan suasana yang nyaman, tentram, bebas dari kerusakan lingkungan. Sikap peduli terhadap lingkungan bisa ditunjukkan dengan adanya sikap yang positif terhadap lingkungan. Seperti menjaga keseimbangan lingkungan memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sampai menjaga lingkungan dari polusi.
Menurut Soeryani ( 2005 :27), pendidikan lingkungan hidup adalah pengajaran serta penyebarluasan filsafat dan dasar-dasar pemahaman tentang lingkungan hidup. Hal ini berarti bahwa pendidikan lingkungan akan menjadikan peserta didik mempunyai kepedulian terhadap lingkungan. Filsafat itu sendiri adalah kecintaan terhadap kearifan, sehingga pengajaran tentang filsafat berarti mendorong diri kita guna memperoleh kearifan itu untuk berperilaku sebaik mungkin dalam hidup ini. Filasafat lingkungan hidup adalah kecintaan terhadap kearifan sikap dan perilaku kita. Jadi filsafat lingkungan hidup merupakan pencarian untuk mendapatkan kearifan guna menata sikap dan perilaku seserasi mungkin dalam lingkungan di mana kita berada.
Menurut Sue ( 2003 : 43) bahwa kepedulian lingkungan menyatakan sikap-sikap umum terhadap kualitas lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi-aksi yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan. Oleh karena kepedulian dinyatakan dengan aksi-aksi, maka seseorang yang peduli lingkungan tidak hanya pandai membuat karya tulis tentang lingkungan, tetapi hasil karya tulis itu diwujudkan dalam tindakan yang nyata. Jika sesorang baru bisa menuangkan sikapnya dalam bentuk tulisan, hal ini belum bias dikatakan sebagai orang yang bersikap peduli terhadap lingkungan.
Selanjutnya apabila tingkat kepedulian terhadap lingkungan tinggi maka kemungkinan besar akan mendorong untuk berperilaku yang mendukung lingkungan. Dengan demikian untuk menciptakan kepedulian lingkungan perlu adanya pengetahuan sebelumnya tentang lingkungan yang berasal dari belajar secara mandiri dengan membaca buku, dari media lain seperti televisi, internet dan bisa juga berasal dari proses belajar mengajar di kelas secara klasikal.
Menurut Suparno (2004:84), sikap kepedulian lingkungan  ditunjukkan dengan adanya peghargaan terhadap alam. Hakikat penghargaan terhadap alam adalah kesadaran bahwa manusia menjadi bagian alam, sehingga mencintai alam juga mencintai kehidupan manusia. Mencintai lingkungan hidup dan alam haruslah diarahkan agar ada sikap untuk mencintai kehidupan. Jika semua orang mencintai lingkungan hidup dan alam, maka semua orang akan peduli untuk memelihara kelangsungan hidup lingkungan, tidak pernah merusak dan mengeksploitasi sehingga di kemudian hari tercipta lingkungan yang menguntungkan semua manusia yang termasuk bagian dari lingkungan tersebut.


Nenggala (2007 :173 ) berpendapat bahwa indikator seseorang yang peduli lingkungan adalah :
  1. Selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
  2. Tidak mengambil, menebang atau mencabut tumbuh-tumbuhan yang terdapat  di sepanjang perjalanan.
  3. Tidak mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohin, batu-batu, jalan atau  dinding.
  4. Selalu membuang sampah pada tempatnya.
  5. Tidak membakar sampah di sekitar perumahan.
  6. Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan.
  7. Menimbun barang-barang bekas.
  8. Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air.
 Berdasarkan pengertian menurut ahli yang pertama yaitu Soerjani,  pendidikan lingkungan hidup adalah pengajaran serta penyebarluasan filsafat dan dasar-dasar pemahaman tentang lingkungan hidup. Hal ini berarti bahwa pendidikan lingkungan akan menjadikan peserta didik mempunyai kepedulian terhadap lingkungan. Dengan demikian sangat diperlukan pendidikan lingkungan hidup di lembaga-lembaga pendidikan baik secara eksplisit maupun implisit. Sedangkan menurut ahli yang lain dikatakan bahwa sikap kepedulian lingkungan ditunjukkan dengan adanya peghargaan terhadap alam. Dengan menghargai alam, contohnya seperti selalu menja kebersihan, menjaga lingkungan sekitar, suka memelihara tanaman, berarti seseorang memiliki sikap peduli terhadap lingkungan.
Kepedulian lingkungan dapat dinyatakan dengan sikap mendukung atau memihak terhadap lingkungan, yang dapat diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi-aksi yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan.  Dari pengertian ini dapat dikatakan pula kepedulian lingkungan seseorang rendah jika seseorang tidak mendukung atau tidak memihak terhadap lingkungan dan kepedulian lingkungan tinggi jika seseorang mendukung atau memihak terhadap lingkungan.
Jadi dapat ditarik kesimpulan  kepedulian lingkungan adalah tingkat fokus perhatian terhadap suatu tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh yang meliputi unsur unsur penting seperti tanah, air dan udara, yang mana  memiliki arti penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup, dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya,  yang mencakup lingkungan hidup alami, lingkungan hidup binaan atau buatan dan  lingkungan hidup budaya atau sosial.

Menghafal Dasa Dharma Pramuka

Cara menghafal Dasa Dharma Pramuka
  • TAK - Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • CINTA - Cinta Alam dan kasih sayang kepada sesama manusia
  • PA - Patuh dan suka bermusyawarah
  • PA - Patriot yang sopan dan ksatria
  • RE - Rela menolong dan tabah
  • RA - Rajin, trampil dan gembira
  • HE - Hemat, cermat dan bersahaja
  • DI - Disiplin, berani, dan setia
  • BER - Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  • SU - Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

Demikianlah metode / cara menghafal cepat Dasa Dharma Pramuka, akan tetapi Dasa Dharma tidak hanya untuk dihafalkan saja, tetapi harus diimplementasikan dalam tindakan maupun kegiatan sehari - hari.

Jadilah Garda Terdepan Pelaku Perubahan Dalam Pembentukan Karakter Kaum Muda.

Mari Kita Wujudkan Perdamaian Dunia


Administrasi Gugus Depan (Pramuka)

pabila melihat definisi administrasi secara formal dan legitimas, administrasi diartikan sebagai usaha atau kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. Beberapa unsur pokok di dalam administrasi yang dimaksud ialah : (1) sekelompok orang, (2) tujuan, (3) tugas dan fungsi, (4) peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Akan tetapi di dalam RTL ini, hal yang terkait Administrasi hanya mengambil unsur keempat, yaitu peralatan dan perlengkapan.
Administrasi dalam tulisan ini didefinisikan sebagai perlengkapan ketatausahaan yang mendukung tertibnya manajemen gugus depan.
Administrasi yang dipersiapkan adalah:

a) Program Kerja Tahunan

Merupakan rencana kegiatan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan selama satu tahun. Prota ini dijabarkan menjadi 3 tahapan yang masing-masing belaku selama 4 bulan (caturwulan) Pelaksanaannya dapat dilakukan menurut skala prioritas, mana yang perlu didahulukan sesuai dengan kondisi tadik dan lingkungannya.
NO
Kegiatan
Bulan
Ket
1
2
3
4







b) Program Kegiatan Mingguan

Memuat runtutan kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu latihan rutin.
PROGRAM KEGIATAN MINGGUAN
hari, tanggal     :  
tempat               :  
NO
Kegiatan
Acara Pengganti
Keterangan




c) Buku Induk Anggota

Buku induk anggota sebagai penertiban data, memuat data diri anggota serta tingkat kecakapan anggota. Format seperti di bawah ini:
NO
NTA
NAMA ANGGOTA
AGAMA
TEMPAT, TGL LAHIR
ALAMAT
NAMA ORANG TUA







PEKERJAAN
Dilantik Tanggal
Mendapat TKK tanggal
Ramu
Rakit
Terap
1
2
3
4
5

d) Buku presensi (kehadiran)

Buku ini dipakai ketika latihan rutin, untuk mengecek kehadiran anggota di tiap regu.
Buku Kehadiran
Regu                      :  
Hari, tanggal         :  
NO
Nama
Jabatan dalam regu
Hadir
S
I
A
Paraf








e) Buku Iuran dan buku tabungan

Buku ini dapat disatukan dengan buku presensi.
Buku Kehadiran
Regu                      :  
Hari, tanggal         :  
NO
Nama
Jabatan
Hadir
S
I
A
Iuran
Tabung-an
Paraf










f) Buku Agenda Latihan

Buku Agenda memuat kegiatan yang dilaksanakan ketika latihan.
NO
Kegiatan
Waktu
Tempat
Peserta
Biaya
Ket







g) Buku Catatan Rapat (Notula)

untuk mencatat hal-hal penting ketika pertemuan, rapat, atau pengarahan dari pembina.
hari/ tanggal                 :  
waktu                             :  
tempat                           :  
acara                              :  
NO
Permasalahan
Pemecahan
Keterangan




h) Buku Inventaris

Untuk mencatat perbendaharaan benda dan peralatan Gudep.
NO
Barang
Klasifikasi
Jumlah
Keadaan (B/RR/RB)
Sumber
Ket







i) Buku Log

Buku ini mencatat peristiwa atau kegiatan penting yang terjadi di gugus depan.
NO
Tanggal
Catatan
Keterangan




j) Buku Catatan Pribadi

merupakan catatan rahasia tentang tadik yang dipegang oleh pembina.
NO
nama tadik yang teramati
Catatan
Keterangan




k) Buku Upacara Pelantikan

untuk mencatat kegiatan pelantikan.
NO
Hari, tanggal, waktu
tempat
nama terlantik
pelantikan tingkat
pembina pelantik
Ket







l) Buku Tamu

Buku ini mencatat tamu yang berkunjung ke Gugus Depan, berisikan maksud dan tujuan serta saran-saran dari tamu.
NO
Hari, tanggal, waktu
nama/ alamat
jabatan
maksud
kesan dan pesan
Ttd







m) Buku ekspedisi

Buku untuk mencatat keluar masuk surat
NO
No. Surat
Tanggal Surat
Perihal
Tujuan
paraf
ket







Dengan penertiban administrasi, diharapkan akan menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Penanaman Pancasila Perlu Libatkan Guru Agama



Ada kecenderungan generasi muda saat ini bersikap masa bodoh terhadap ideology Pancasila. Namun ada juga sebagian generasi muda yang ingin agar Dasar Negara RI diganti dengan agama tertentu. Perlu ada terobosan yang lebih kuat dalam dunia pendidikan agar pemahaman Pancasila dapat mengakar pada sanubari generasi masa depan bangsa.
Pada bulan Maret 2015 silam, lembaga Setara Institut melaksanakan survey lokal mengenai Pancasila di Bandung dan Jakarta. Hasilnya cukup mencengangkan. Dari 684 responden siswa dari 58 sekolah di dua kota ini, sebanyak 8,5 % siswa setuju Pancasila sebagai dasar negera digantikan dengan agama tertentu. Survei ini dilakukan pada tanggal 9 sampai 19 Maret 2015.
Survei ini memang terlalu dini jika dijadikan parameter secara nasional. Namun jika diambil sisi positifnya, survey ini sebagai secuil gambaran yang ada dalam benak generasi muda saat ini. Survei ini bisa juga sebagai peringatan dini atau early warning bagi pengambil keputusan khususnya di dunia pendidikan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi degradasi nilai Pancasila.
Jika selama ini peran penanaman nilai Pancasila di sekolah hanya dibebankan kepada guru PKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) maka sungguh kasihan mereka. Apalagi jumlah jam mata pelajaran sangat sedikit  yakni hanya 2 jam seminggu. Apalagi dengan waktu sesingkat itu, tidak hanya Pancasila saja yang diberikan, tapi juga materi lain yang menyangkut kewarnegaraan. Jadi merosotnya nilai-nilai Pancasila tidak bisa dibebankan kepada guru-guru PKn.
Mestinya , pemerintah melalui Menteri Pendidikan menyadari kondisi ini, dan segera membuat langkah yang strategis. Misalnya dengan penanaman Pancasila dengan mengerahkan semua tenaga pengajara di sekolah. Setiap guru diberi kewajiban yang sama untuk menggembleng karakter siswa dengan menyusupkan nilai Pancasila dalam setiap mata pelajaran yang diberikannya. Namun sebelumnya dilakukan pembekalan untuk semua guru agar lebih mudah dan tepat cara menyampaikan kepada siswa.

Libatkan Guru Agama dan lembaga pendidikan Islam
Pengamat Pendidikan, Darmaningtyas, menilai hasil survey itui merupakan cermin dari kegagalan pendidikan agama sebagai pembentuk karakter, sehingga yang lahir bukan manusia yang berkarakter tetapi sikap fundamental dan dogmatis. Tanggapan persetujuan agama menjadi dasar negara merupakan cerminan dari sikap dogmatis dan fundamental siswa sebagai dampak dari ajaran guru, khususnya guru agama.
“Guru agama mengajarkan sikap dogmatis terhadap salah satu agama. Selain peran serta guru agama, tidak menutup kemungkinan untuk lain. Seperti guru matematika di sela- sela mata pelajaran yang diajarkan, ditanamkan doktrin kepada salah satu agama,” ujar Darmaningtyas.
“Tidak kaget, dengan hasil survei tersebut, dari dulu sudah diperkirakan jika pelajaran agama diberikan itu akan menambah sikap dogmatis siswa,” ujarnya.
Di negara yang plural seperti Indonesia, menurut dia, sangat penting Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup untuk menumbuhkan sikap toleransi.
Survei yang mencengangkan tersebut, menurut Darmaningtyas, terjadi karena para siswa tidak membaca buku lahirnya Pancasila yang ditulis oleh Soekarno, yang menjadi pegangan dan kesatuan negara.
” Jika negara hidup dengan satu agama kita dapat melihat contoh di Timur Tengah dan Amerika yang lebih mengutamakan satu agama, sikap toleransi sangat kecil dimiliki,” katanya.
Pada Kesempatan berbeda, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, Pancasila merupakan dasar negara dan sangat penting, sehingga survei di tingkat SMU Jakarta dan Bandung yang menyetujui untuk menganti Pancasila sangat tidak sesuai dengan Pancasila sebagai pedoman dan dasar negara.
Anies mengaku ke depannya, Pancasila akan menjadi pelajaran yang rutin layaknya seorang guru yang menjalankan piket setiap hari. Mengenai perlunya buku pelajaran khusus, Mendikbud mengaku belum dapat dijelaskan seperti apa ke depannya. Ia lebih menargetkan menggiatkan kembali peran Pancasila untuk menangkal ancaman radikalisme dari pengaruh ISIS.
“Pancasila sangat penting, ke depannya akan dijadikan seperti kebiasan setiap hari dalam belajar pancasila, sehingga dapat dihayati dan praktikan,” ujar Anies usai penutupan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK), di Depok, Jawa Barat, (31/3) seperti dikutip muslimforall.com
Perlu diketahui system pendidikan di Indonesia selain sekolah dibawah kementrian pendidikan seperti SD. SMP dan SMA, juga ada sekolah sederajat yang dibawah kendali kementrian agama yakni madasrah dan pondok pesantren. Nah, di lembaga pendidikan dalam naungan Kementrian Agama pasti kurikulum pendidikan sarat akan nilai-nilai agama atau moral. Pelajaran agama pasti lebih berat porsinya ketimbang pelajaran yang lain.
Disinilah pentingnya melibatkan guru agama dalam penanaman nilai-nilai Pancasila. Apalagi guru agama memiliki tanggung jawab yang lebih terhadap penanaman nilai moral dan karakter bangsa. Guru agama harus bisa menjabarkan bahwa Pancasila juga mengadopsi nilai-nilai reliji seperti yang  tertuang dalam sila pertamanya. Selain itu, Pancasila merupakan ideology yang cocok dengan semua agama sehingga tidak ada gesekan antara nilai Pancasila dengan nilai moral agama.
Penting juga dikemukakan jika menilik dari latar belakang lahirnya Pancasila, yang rumusannya dibentuk 9 panitia kecil dimana ada 3 tokoh berlatar belakang ulama. Ketiga tokoh ulama ini tentu memiliki ilmu yang sangat mumpuni sehingga bisa menerima Pancasila sebagai dasar Negara. Dan masukan dari mereka pun dirumuskan dalam sila peertama Pancasila yang menyatakan adalah bangsa Indonesia adalah bangsa yang meyakini adanya Tuhan yang maha Esa.
Selain, itu, untuk meminimalisir sikap dogmatis, guru agama juga wajib memupuk rasa toleransi Beragama. Karena kita ketahui Indonesia adalah Negara yang memiliki 6 agama resmi disamping kepercayaan kepada Tuhan YME.  Sehingga diharapkan sikap anak didik agar lebih menghargai keyakinan yang berbeda.
Dan yang paling penting disampaikan adalah peran Pancasila sebagai ideology pemersatu dari kemajemukan bangsa. Tak hanya agama, bangsa Indonesia itu sangat beragam baik golongan, suku dan bahasa. Maka kehadiran dasar Negara yang bisa memayungi semua perbedaan itu yang diharapkan. Para pendiri bangsa memahami kondisi ini, dan tidak ingin bangsa Indonesia akan mengalami perpecahan akibat perbedaan. Maka Pancasila tampil sebagai pemersatu negeri yang Bhinneka Tunggal Ika.


Dudun Parwanto
Pengamat Kebangsaan

Minggu, 20 September 2015

10 SKK & TKK Wajib Pramuka Penggalang :


10 SKK & TKK Wajib Pramuka Penggalang :

  1. SKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
  2. SKK Pengatur Rumah
  3. SKK Pengamat
  4. SKK Juru Masak
  5. SKK Berkemah
  6. SKK Penabung
  7. SKK Penjahit
  8. SKK Juru Kebun
  9. SKK Pengaman Kampung
  10. SKK Gerak Jalan

SKK & TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Pramuka Penggalang:

Untuk mencapai SKK P3 K Tingkat Purwa, seorang Penggalang harus:
  1. mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan: luka iris, luka garuk, luka terbakar/kena benda panas, benjut/memar, terkilir, hidung berdarah, tersengat, tergigit binatang berbisa, dan debu di mata,
  2. mengetahui cara dan dapat mencegah dan menolong orang yang mengalami Hilang semangat (coliapse), pingsan, mati suri (schijndood), dan tersengat sinar matahari (zonnesteek),
  3. mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapi: pembalut segitiga (mitella), dan pembalut panjang (zwapchtel verband) untuk luka di jari, lengan, tangan, kepala, lutut dan betis,
  4. mengetahui letak urat-urat nadi terpenting, dan mengetahui cara penghentian perdarahan urat nadi,
  5. dapat membuat tandu darurat dengan cepat dan rapi, dan tahu serta dapat mengangkut pendrita dengan berbagai cara, secara seorang diri, maupun bersama dengan teman,
  6. mengetahui dan dapat melakukan dengan baik dua pernafasan tiruan (kunstmatige ademhaling),
  7. mempunyai pengetahuan tentang obat-obatan/ramuan yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan,
  8. mengetahui nama alamat nomor telpon Puskesmas (poliklinik), rumah sakit dan dokter setempat.
Untuk mencapai SKK P3K  Tingkat Madya, seorang Penggalang  harus:
  1. telah memenuhi SKK PPPK Tingkat Madya,
  2. sebagai seorang anggota regu penolong (bukan pemimpin) yang terdiri atas 4 @ 5 orang, melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (tiruan) yang dibuat oleh penguji, secara terperinci, tepat dan cepat sesuai dengan aturan PPPK (perlu diperhatikan keterangannya, kecepatan, kerjasama, dan lain-lain),
  3. mengetahui cara dan dapat menyampaikan secara lisan, tertulis atau melalui telpon (kepada dokter, rumah sakit, polisi atau keluarganya),
  4. mengetahui cara dan dapat melakukan dengan baik cara-cara pernafasan tiruan.
  5. mengetahui cara dan dapat mengangkut penderita melalui rintangan-rintangan/gang sempit, melaiui kolong, menyeberang parit, melewati pagar/tembok, naik-turun tangga, dan lain-lain) dengan atau tanpa tandu.
Untuk mencapai SKK P3K Tingkat Utama, seorang Penggalang harus:
  1. telah memenuhi SKK PPPK Tingkat Madya,
  2. mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan berbagai macam patah tulang terbuka atau tertutup (Fractura complicate dan incomplicata), juga rahang atau lutut meleset,
  3. mengetahui cara dan dapat memberikan pertolongan kepada orang yang mengalami perdarahan dalam tubuh (internebloedingen),
  4. dapat memperhatikan cara-cara bertindak apabila ada dugaan keracunan, dan gegar otak,
  5. dapat dan tahu cara menolong orang tenggelam, terbenam/tertimbun, kena aliran listrik, dan shock/gugat,
  6. pernah memimpin satu regu penolong pada kecelakaan (sungguh-sungguh atau tiruan).
Gambar TKK P3K, untuk Pramuka Penggalang, adalah :



SKK & TKK Pengatur Rumah Pramuka Penggalang :

Untuk mencapai SKK Pengatur Rumah Tingkat Purwa, seorang Penggalang harus:
  1. dapat mengatur isi dan menghias suatu ruangan secara sederhana, tetapi berseni (artistik), dengan memperhatikan komposisi, bentuk dan warna ruang tamu, ruang tidur, ruang belajar, ruang makan, ruang tunggu, atau ruang lainnya,
  2. dapat membuat sedikitnya dua macam hiasan sederhana dari barang-barang yang ada di sekitarnya, misalnya dengan menggunakan bunga kebun, kertas, batu, buah-buahan, tanaman, dahan-dahan, atau bahan-bahan lainnya,
  3. mengerti cara mengatur lampu penerangan dan peredaran udara(ventilasi).
Untuk mencapai SKK Pengatur Rumah Tingkat Madya, seorang Penggalang harus:
  1. Sudah memenuhi SKK Pengatur Rumah Tingkat Purwa,
  2. dapat mengatur dan menghias ruangan untuk: (a)  rapat, pertemuan, atau konfrensi,  (b)   perayaan sekolah, kampung, mesjid, atau gereja, dan lain-lain, (c)   ruang istirahat, ruang rekeasi, atau operation room, dan lain-lain;
  3. (a) dapat menyusun bunga untuk meja tamu, pesta, kematian, atau penghargaan pada orang lain, dan lain-lain, atau (b) dapat membuat sedikitnya tiga macam benda hiasan, misalnya dengan menggunakan bambu, tempayan, payung, janur, tempurung, sabut atau kayu, dan lain-lain.
Untuk mencapai SKK Pengatur Rumah Tingkat Utama, seorang Penggalang  harus:
  1. telah memiliki TKK Pengatur Rumah Tingkat Madya, 
  2. dapat mengatur dan menghias : (a)  ruangan tamu pada peralatan perkawinan atau khitanan, (2)  ruang pengantin atau khitanan, (3)  kursi mempelai atau panggung, dengan memperhatikan keadaan ruang, jumlah undangan, jalan untuk tamu dan pembawa konsumsi, tempat pidato, tempat pertunjukan kesenian, dan lain-lain;
  3. dapat memelihara dan membersihkan perabot rumah tangga, supaya tahan lama dan kelihatan tetap baru! misalnya meja kursi, patung almari, barang dari logam, dari gelas atau kaca, dan lain-lain;
  4. dapat mengatur dan mengubah ruangan pameran (etalase) sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pada saat itu, misalnya pada peringatan 17 Agustus, pada hari ulang tahun, peringatan Natal, hari Raya Idul Fitri, dan lain-lain.
Gambar TKK Pengatur Rumah, untuk Pramuka Penggalang adalah :



SKK & TKK Pengamat untuk Pramuka Penggalang

Untuk mencapai SKK Pengamat Tingkat Purwa, seorang Penggalang harus:
  1. dapat mengingat 10 dari 15 macam benda yang dilihatnya dalam 1 menit (dilakukan dua kali percobaan dengan benda-benda yang berlainan),
  2. dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 7 dari 10 macam benda-benda yang dirabanya, dicium, dikecap dengan lidah dan suara yang didengarnya,
  3. dapat mengikuti jejak sejauh 3 km, dengan menggunakan tanda jejak sederhana dari bahan alam sekitarnya, dan dapat mencatat sedikitnya 70% dari seluruh tanda yang dibuar penguji;
  4. (a) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup jenis binatang yang hidup di sekitarnya; atau (b) mengetahui nama dan mengenal 10 macam tumbuh-tumbuhan/sayur-sayuran/buah-buahan yang biasa digunakan manusia dan tumbuh di daerahnya; atau (c) mengetahu 1 nama dan mengenal beberapa macam jamur (fungsi) yang dapat dimakan atau yang beracun, yang tumbuh di daerahnya.
Untuk mencapai SKK Pengamat Tingkat Madya, seorang Penggalang  harus:
  1. telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Purwa,
  2. dapat mengingat sedikitnya 12 dari 18 benda yang dilihatnya dalam 1 menit, misalnya barang-barang dagangan di warung, macam-macam tanaman di kebun, dan sebagainya (dilakukan dua kali percobaan dengan benda berlainan),
  3. dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 9 dari 12 macam benda yang diraba, dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang didengarnya,
  4. dapat mengikuti jejak sejauh 5 km, dengan menggunakan tanda jejak dan surat-surat penunjuk jalan, serta dapat mengingat kembali tiga di antara Iima tempat-tempat penting yang dilewatinya, misalnya mesjid/gereja, pasar, poliklinik, rumahsakit, dokter dan lain-lain,
  5. bersama seorang kawan dapat membuat laporan/tertulis tentang suatu kejadian/peristiwa yang dilihatnya dan berlangsung kira-kira lima menit.
Untuk mencapai SKK Pengamat Tingkat Utama, seorang Penggalang  harus:
  1. telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Madya,
  2. dapat mengingat 15 dari 20 macam benda yang dilihatnya selama 1 menit, misalnya barang-barang di toko/pasar, makanan di meja pesta, peserta suatu rapat, Pramuka dalam latihan dan sebagainya,
  3. dapat mengikuti jejak sejauh 5 km, dengan menggunakan peta, kompas dan surat-surat penunjuk jalan; sesudah sampai di tempat terakhir dapat menunjukkan dalam peta itu letak dari (sedikitnya) 3 di antara 5 tempat penting yang dilewatinya, misalnya mesjid/gereja, sekolah rumah sakit/dokter, pasar,bengkel dan sebagainya,
  4. telah mengamati suatu tempat/ruang, mendengar suara, meraba, mencium barang-barang dalam ruang itu dalarn waktu seluruhnya 5 menit, kemudian bersama dua orang kawan lainnya harus dapat melaporkan "dugaan" tentang peristiwa yang terjadi di tempat itu, dan kira-kira 60% benar.
Gambar TKK Pengamat untuk Pramuka Penggalang, adalah :



SKK & TKK Juru Masak Pramuka Penggalang :


Untuk mencapai SKK Juru Masak Tingkat Purwa, seorang Penggalang harus:
  1. dapat membuat dapur dan tahu syarat-syaratnya,
  2. mengetahui cara dan dapat membuat api terbuka dengan kayu-tanpa minyak,
  3. dapat menghidangkan masakan untuk orang, yang terdiri dari: (a) nasi, (b) satu jenis lauk kering ( unter atau bakar, tanpa kuah ),  (c) satu jenis hidangan pencuci mulut, (d) minuman the atau kopi panas;
  4. mengetahui cara menyimpan makanan menurut peraturan kesehatan,
  5. pernah membantu juru masak di suatu perkemahan 24 jam.
Untuk mencapai SKK Juru Masak Tingkat Madya, seorang Penggalang  harus:
  1. telah mencapai Tanda Kecakapan Khusus Juru Masak Tingkat Purwa,
  2. tahu cara dan telah menyusun beberapa menu beserta bahan-bahan keperluannya, untuk satu regu yang berkemah selama maksimal 3x24 jam, dengan mengingat 4 sehat 5 sempurna,
  3. tahu cara dan dapat mengawetkan satu jenis makanan/bahan makanan,
  4. dapat menghidangkan masakan untuk satu regu, yang terdiri dari: (a) nasi, (b) satu jenis lauk kering (tanpa kuah,  unter, rebus, bakar,kukus, dan lain-lain), (c) satu jenis lauk dengan kuah (sayur), (d) satu jenis hidangan pencuci mulut,  (e)  minuman.
Untuk mencapai SKK Juru Masak Tingkat Utama, seorang Penggalang  harus:
  1. telah memenuhi Syarat-syarat Kecakapan Khusus Juru Masak Tingkat Madya,
  2. mengetahui cara dan telah menyusun menu untuk keperluan perkemahan satu regu selama 6x24 jam (lengkap dengan keperluan peralatan dan bahan) dengan mengingat 4 sehat 5 sempurna,
  3. mengetahui nilai gizi beberapa jenis bahan makanan,
  4. mengetahui cara dan dapat mengawetkan paling sedikit dua jenis makanan/bahan makanan supaya tahan selama 1 minggu.
Gambar TKK Juru Masak untuk Pramuka Penggalang, adalah :


SKK & TKK  Khusus Berkemah untuk Pramuka Penggalang :

Untuk mencapai SKK Berkemah Tingkat Purwa, seorang Penggalang harus:
  1. sedikitnya sudah tiga kali mengikuti perkemahan sehari semalam (misalnya Perkemahan Sabtu Minggu = Persami), dan satu kali perkemahan yang lebih dari dua malam,
  2. dapat memperlihatkan cara menyusun isi kantong punggung (rugzak-ransel) dengan baik dan rapi,
  3. mengetahui dan dapat mendirikan tenda regu (untuk 6-10orang), dengan rapi dan benar, termasuk pemakaian simpul dan pembuatan paritnya,
  4. mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya (mengatur barang-barang dalam tenda, isi tenda dapur barang-barang di rak piring, rak sepatu, dan lain-lain),
  5. mengetahui dan dapat menjaga kebersihan perkemahan regu/sangganya, termasuk pembuatan tempat sampah basah dan sampah kering, serta membawa pulang ke rumah alat-alat dapur dan barang lainnya dalam keadaan bersih.
Untuk mencapai SKK Berkemah Tingkat Madya, seorang Penggalang harus:
  1. telah memenuhi Syarat Kecakapan Khusus Berkemah Tingkat Purwa,
  2. tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk perorangan dan regu/sangganya,
  3. mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya, yaitu: (a) dapat menempatkan letak tenda tidur, tenda dapur, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu, tempat sampah dan sebagainya, sesuai dengan keadaan empat, arah angin dan arah sinar matahari, (b) dapat mengatur aliran air hujan.
  4. dapat mendirikan berbagai macam tenda, misalnya tenda tidur, tenda dapur, tenda makan, tenda beratap ganda (double dek), melipat, serta memelihara tenda regu,
  5. dapat membuat pagar, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu dan lain-lain secara sederhana.
Untuk mencapai SKK Berkemah Tingkat Utama, seorang Penggalang  harus:
  1. telah mencapai Syarat Kecakapan Khusus Berkemah Tingkat Madya,
  2. tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk pasukan, dan peraturan serta syarat-syarat perkemahan yang baik,
  3. dapat mengatur letak perkemahan regu/sangga dalam pasukan/ambalannya, termasuk menentukan letak lapangan upacara dan tempat berlatih,
  4. tahu cara penentuan tempat sanitasi tempat mandi, cuci dan kakus),
  5. dapat mendirikan tenda besar dari kain terpal, atau membuat tenda darurat dari bahan yang ada di sekitarnya,
  6. tahu syarat-syarat perkemahan yang baik, dan: (a)  dapat mencari tempat berkemah yang memenuhi syarat perkemahan, (b)  dapat mengusahakan air minum yang sehat di perkemahan, (c) mengetahui usaha untuk mendapat izin orang tua, kwartir, pemerintah setempat dan pemilik tanah serta tempat-tempat lainnya.
Gambar TKK Berkemah  untuk Pramuka Penggalang, adalah :

SKK & TKK  Penabung untuk Pramuka Penggalang

Untuk mencapai SKK Penabung Tingkat Purwa, seorang Penggalang harus:
  1. telah memenuhi SKK Penabung untuk Siaga,
  2. seluruh atau sebagian uang yang ditabung dalam buku tabungannya adalah uang yang diperoleh dari hasil usahanya sendiri,
  3. dapat membantu mengurus administrasi buku-buku Tabungan Pramuka di Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang.
Untuk mencapai SKK Penabung Tingkat Madya, seorang Penggalang harus:
  1. telah memenuhi SKK Penabung Tingkat Purwa,
  2. dapat menjelaskan kepada Pramuka lain cara menabung dalam bank lewat Tabanas, buku Tabungan Pramuka atau buku Tabungan Pelajar,
  3. dapat menjelaskan kepada Pramuka lain perbedaan antara menabung di celengan dan menabung di bank lewat Tabanas, buku Tabungan Pramuka dan buku Tabungan Pelajar.
Untuk mencapai SKK Penabung Tingkat Utama, seorang Pramuka harus:
  1. telah memenuhi SKK Penabung Tingkat Madya,
  2. dapat merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan suatu sandiwara kecil atau suatu ceramah tentang menabung untuk para Pramuka atau orang-orang lain,
  3. mengerti arti beberapa istilah yang biasa digunakan dalam perbankan, misalnya: rekening giro, rekening deposito, sertifikat bank, cheque, traveller cheque dan lain-lain.
Gambar SKK & TKK Penabung, Pramuka Penggalang, adalah :

 
SKK & TKK Menjahit untuk Pramuka Penggalang :


Untuk mencapai SKK Tingkat Purwa, seorang Penggalang harus:
  1. dapat menisik kain yang robek memanjang, berlubang (kena rokok), sobek menyudut (seperti mulut katak) dan menambal kain koyak,
  2. dapat menjahit pakaian anak-anak/bayi, atau dapat menjahit pakaian dalam/olahraga/renang untuk sendiri,
  3. (1) mengerti bagian-bagian mesin jahit (tangan/kaki) dan pemeliharaannya dan atau (2)    mengambil ukuran badan.
  4. mengerti dan dapat membuat zoom biasa dan zoom pinggiran (openzoom).
Untuk mencapai SKK Tingkat Madya, seorang Penggalang  harus:
  1. telah mencapai Tanda Kecakapan Khusus Menjahit Tingkat Purwa,
  2. dapat menjahit hernd/rok uniformnya sendiri,
  3. (a) mengerti dan dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan ringan/kecil mesin jahit (tangan/kaki) dan atau (b)    membuat Pola dasar;
  4. mengerti dan dapat membuat jahitan sarung dan setik balik.
Untuk mencapai SKK Tingkat Utama, seorang Penggalang harus:
  1. telah mencapai Tanda Kecakapan Khusus Menjahit Tingkat Madya,
  2. dapat menjahit celana panjang ( unter ma, slack, dan lain-lain) untuk sendiri,
  3. dapat membuat hiasan di kain pakaian, misalnya: aplikasi, lipatan hias (smock) dan lain-lain,
  4. dapat memotong dan menjahit pakaian untuk wanita/pria/anak.
Gambar TKK Menjahit untuk Pramuka Penggalang, adalah :


SKK & TKK Juru Kebun untuk Pramuka Penggalang

Untuk mencapai SKK Juru Kebun Tingkat Purwa, seorang Penggalang harus:
  1. mengenal sedikitnya 5 jenis tanaman hias, 5 jenis tanaman buah-buahan, dan 5 jenis tanaman sayur-sayuran,
  2. dapat membuat dan menggunakan pupuk kompos,
  3. mengenal sedikitnya 3 macam hama dan penyakit tanaman, dan tahu cara pencegahan dan pemberantasannya,
  4. telah menanam dan memelihara sedikitnya 1 jenis tanaman hias, 1 jenis tanaman buah-buahan, atau 1 jenis tanaman sayur-sayuran, sampai berbunga, sampai berbuah, sampai dipanen, atau sampai sedikitnya selama 3 bulan.
Untuk mencapai SKK Juru KebunTingkat Madya, seorang Penggalang harus:
  1. telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Purwa,
  2. mengenal berbagai macam obat-obatan pencegah dan pemberantas hama, dan dapat menggunakannya,
  3. mengenal berbagai macam pupuk dan dapat menggunakannya.
  4. dapat menyemaikan, mencangkok, dan mengokulasi tanaman,
  5. dapat memangkas tanaman supaya menghasilkan buah lebih banyak.
Untuk mencapai SKK Juru Kebun Tingkat Utama, seorang Penggalang harus:
  1. telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Madya,
  2. tahu arti dan pentingnya bibit unggul, dan tahu di mana dapat memperolehnya,
  3. tahu cara memperoleh kredit untuk produksi pertanian,
  4. dapat menyelenggarakan sekedar usaha perkebunan, disertai penata-bukuan teknis dan komersial seperlunya.
Gambar TKK Juru Kebun untuk Pramuka Penggalang, harus :


SKK & TKK Pengaman Kampung/Desa.

 Untuk mencapai SKK Pegaman Kampung/Desa Tingkat Purwa, seorang Penggalang harus:
  1. dapat membuat kentongan dan menerangkan kepada masyarakat sekitarnya tentang pentingnya kentongan sebagai tanda-tanda bahaya, berikut tanda-tandanya,
  2. membantu dan sedikitnya tiga kali melakukan ronda malam di kampungnya/desanya.
Untuk mencapai SKK Pengaman Kampung/Desa Tingkat Madya, seorang Penggalang harus:
  1. telah menempuh SKK Pengaman Kampung/Desa Tingkat Purwa,
  2. telah membuat laporan atau melaporkan suatu peristiwa tindak pidana yang terjadi di kampung/desanya kepada yang berwajib,
  3. pernah membantu tugas keamanan dalam upacara, keramaian, pesta, atau di mesjid yang berada di kampungnya/desa,
  4. mengamankan tempat atau lokasi kejadian untuk barang-barang bukti.
Untuk mencapai SKK Penjaga Kampung/Desa Tingkat Utama, seorang Penggalang harus:
  1. telah memenuhi SKK Keamanan Kampung/Desa Tingkat Madya,
  2. pernah menjalankan latihan olahraga bela diri,
  3. mengenal pokok-pokok tentang menjalankan penyelidikan dengan sidik jari,
  4. mengetahui perbedaan tugas pokok polisi, jaksa dan hakim,
  5. pernah membuat sket tentang suatu kejadian/peristiwa tindak pidana.
Gambar TKK Pengaman Kampung/Desa Pramuka Penggalangm adalah :

 
SKK & TKK Gerak Jalan untuk Pramuka Penggalang :

Untuk mencapai SKK Gerak Jalan Tingkat purwa, seorang Penggalang harus:
  1. mengerti cara dan telah melakukan dengan baik, sikap berdiri, berjalan (secara cepat/lambat), start waktu berlomba gerak jalan,
  2. mengerti cara mencegah dan merawat lepuh di kaki, cara beristirahat selama dan sesudah gerak jalan,
  3. pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh 10 km untuk putera dan 8 km untuk puteri dan dilakukan sedikitnya dua kali.
Untuk mencapai SKK Gerak Jalan Tingkat Madya, seorang Penggalang harus:
  1. telah memenuhi SKK Gerak Jalan Tingkat purwa,
  2. mengerti cara dan telah melakukan pengaturan napas, langkah, dan peraturan-peraturan yang berlaku bagi lomba gerak jalan umumnya,
  3. pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan, sejauh 15 Km untuk putera dan 12 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya dua kali,
  4. mengerti cara mencegah dan merawat peserta gerak jalan yang "hilang semangat", (collapse/flauwte), kejang-kejang (krampen), dan tertusuk sinar matahari (zonnesteek).
Untuk mencapai SKK Gerak Jalan Tingkat Utama, seorang Penggalang  harus:
  1. telah memenuhi SKK Gerak Jalan Tingkat Madya,
  2. mengerti cara dan telah membiasakan diri untuk latihan berjalan kaki setiap hari, sekurang-kurangnya 2 km,
  3. mengerti cara dan telah melakukan "Langkah Pramuka" sejauh 2 km dalam waktu antara 14½ sampai 15½ menit, tanpa memperlihatkan napas yang terlalu terengah-engah (sedikitnya dua kali dilakukan),
  4. pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh 25 km untuk putera dan 15 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya dua kali.
Gambar TKK Gerak-Jalan untuk Pramuka Penggalang, adalah :