Ketua
Komite Kepanduan Asia-Pasifik, Paul Parkinson (kanan), bersama Direktur
Regional Biro Kepanduan Asia-Pasifik, JR Pangilinan (kiri), menyerahkan
penghargaan berupa plakat kepada Berthold Sinaulan, atas jasanya selama
20 tahun tanpa henti menjadi Koresponden Kehormatan Kepanduan
Asia-Pasifik. (Foto: R. Andi Widjanarko)
Jakarta - Sehari menjelang peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia, seorang Pembina Pramuka dari Jakarta Timur, Berthold Sinaulan, menerima penghargaan kepanduan Asia-Pasifik. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ketua Komite Kepanduan Asia-Pasifik, Paul Parkinson, didampingi JR Pangilinan, Direktur Regional Kepanduan Asia-Pasifik di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 11 April 2016 sore.
Penghargaan itu diberikan di sela-sela pertemuan Komite dan Subkomite Kepanduan Asia-Pasifik yang dihadiri juga oleh Sekretaris Jenderal World Organization of the Scout Movement), Scott Teare. Lebih dari 100 wakil-wakil organisasi nasional kepanduan di wilayah Asia-Pasifik hadir dalam pertemuan di Jakarta tersebut. Penghargaan yang diberikan kepada Berthold Sinaulan disebutkan “to his dedication service to Scouting as Honorary Correspondent of the Asia-Pacific Region of Gerakan Pramuka for the past 20 years”, atau untuk dedikasi pelayanan untuk kepanduan sebagai seorang Koresponden Kehormatan Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik dari Gerakan Pramuka selama 20 tahun. Penghargaan berbentuk plakat tersebut ditandatangani oleh Paul Parkinson dan JR Pangilinan.
Selain sebagai Koresponden Kehormatan Kepanduan Asia-Pasifik, Berthold SInaulan juga aktif dalam berbagai kapasitas sejak 1995 itu. Misalnya, Wakil Ketua Subkomite Manajemen Kepanduan Asia-Pasifik periode 2012-2015, dan anggota Panel Spesialis Kepanduan Asia-Pasifik sejak 2012. Berthold Sinaulan juga merupakan orang keempat di Indonesia yang memperoleh penghargaan berupa medali Asia-Pacific Region Scout Chairman’s Award. Di samping berbagai penghargaan kepramukaan dari dalam dan luar negeri. Termasuk dua kali memenangkan Piala Presiden RI untuk Karya Jurnalistik Kepramukaan Terbaik pada 1990 dan 1992.
Kini, bersama sejumlah rekan, Djoko Adi Waluyo, Harmidi, R Andi Widjanarko, dan Taufik Umar Prayoga, Berthold Sinaulan mengembangkan komunitas Indonesia Scout Journalist, komunitas Pramuka dan non-Pramuka yang bersama-sama mengembangkan publikasi tentang kepramukaan di dalam dan luar negeri. Sekaligus mengembangkan aktivitas jurnalisme, baik jurnalisme tulis maupun foto, di kalangan anggota Gerakan Pramuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar